Minggu, 11 Desember 2016

Goes to Campus ke Jawa Tengah dengan bus Panorama Mercedes Benz OH1526 (Part 1)


            Kali ini ane akan berbagi pengalaman tentang perjalanan saya dalam rangka Goes to Campus (sebenarnya sih tour, biar keliatan beda aja kali ya wkwkkw) dengan bus pariwisata Panorama Mercedes Benz OH 1526. Ok, langsung aja ke topik J

24 Oktober 2016
Sekitar jam 04.45 ane sampai di titik kumpul, yaitu di sebelas Giant Palem Semi, Tangerang. Sudah terlihat 7 bis Panorama body Jetbus Setra 2+ Non HD yang berchassis Mercedes Benz OH 1526 (tahun lalu juga naik chassis ini -_-). Oh ya, bis yang ane naikin, yaitu B 7040 PGA dengan crew ramah Pak Agung dan Pak Slamet.
Setelah menunggu semua peserta, akhirnya rombongan berangkat sekitar jam 06.00 melewati Tol Karang Tengah (sebenarnya sih lewat Tol BSD, cuma miss komunikasi aja. Jadi 3 bis lewat Tol BSD dan 4 bis lewat Tol Karang Tengah termasuk bis ane -_-). Saat melewati Tol Karang Tengah kemacetan panjang mulai terjadi (efek barengan jam berangkat kerja -_-).

Setelah lolos dari kemacetan panjang, akhirnya bis ane melewati Tol Jorr karena tujuan pertama kita ke Universitas Indonesia. Akhirnya sampai di Universitas Indonesia jam 08.03 dan segera menuju ke Fakultas Ilmu Sosial dan Politik.
Pertama kali duduk di bangku TL sambil kenalan sama Crew Panorama

Setelah materi yang disampaikan dari UI selesai dan berfoto-foto di gedung Rektorat UI, akhhirnya sekitar jam 10.55 rombongan ane bertolak menuju Cirebon, yaitu Batik Trusmi.
Pindah duduk gara-gara ngantuk, tapi gak bisa tidur wkwkwk

Sebelum menuju Cirebon, rombongan berhenti di Rest Area KM 57 untuk ISOMA.
Total rombongan ane, yaitu 7 bis dengan body dan chassis yang sama :)

Sekitar jam 13.15 rombongan meninggalkan Rest Area KM 57 dan menuju Batik Trusmi yang berada di Cirebon.
Efek siang sih, jadi gak ada hunting di KM 57 -_-

Sekitar jam 13.33 melewati gerbang Tol Cikopo, ternyata tol Cipali lumayan indah juga yaa J
Ternyata di sini gak bayar ya??

Jalan sepi, gak serame musim mudik

Rame ke arah Jakarta doang :)


Setelah menyusuri tol Cipali kurang lebih 1 jam 20 menit dengan kondisi jalan yang lumayan sepi (rame bis Sinar Jaya doang, itu juga arah Jakarta) sampe kaki ane pada sakit (kata temen ane sih gara-gara duduk diem mulu di bangku depan -_-), akhirnya sampai di gerbang tol Palimanan sekitar jam 14.53, berarti udah deket nih J
Entah bis lain pada ke mana, padahal tadi rapih wkwkwk

Sekitar jam 15.55, akhirnya rombongan telah sampai di Batik Trusmi dan melewati pool Bhineka, di parkiran Batik Trusmi ternyata sudah ada 2 unit Sumber Jaya SHD yang sebelumnya saya foto ketika hunting pagi di Tangerang J
Ngeliat Non HD sebelahan sama SHD kayak Big Bus sama Medium Bus wkwkwkk
Pas hari minggu sempet ketemu rombongan Sumber Jaya SHD :)

Setelah pemberian materi cara membuat batik dan berbelanja di Batik Trusmi, akhirnya rombongan meninggalkan rombongan Batik Trusmi sekitar jam 17.20 dan menuju ke Dieng, Jawa Tengah.
Setelah take off dari Batik Trusmi

Sebelum menuju Dieng, rombongan terlebih dahulu berhenti di Rest Area 207A Tol Palikanci untuk melakukan ISOMA. Di sini ane sudah mulai terlihat banyaknya bis malam dan segera ingin berangkat untuk konvoi bareng bis malam. Dikarenakan banyak yang mandi, makanya berangkatnya agak telat -_- -_-
Rest Area 207A Tol Palikanci

Akhirnya rombongan berangkat dari Rest Area 207A Tol Palikanci setelah beristirahat sekitar 2 jam dan segera menuju ke Dieng.



Saat di Tol Palikanci, akhirnya ane ketiduran -_- (padahal pengen ngeliat konvoi bareng bis malam, ehh malah ketiduran -_-) dan bangun-bangun sampai di Rest Area Sakalibel Bumiayu. Di Rest Area ini ane punya kejadian sial sekaligus malu. Pertama, ane gak sengaja nendang batu yang lumayan besar sampai sepatu ane sobek dibagian depan -_- Yang kedua, ane salah masuk bis dan diketawain seisi bis serta gurunya -_- Untung masih satu rombongan -_-
Interior Panorama dengan bangku Ardilla

Baru 5 bis yang telah sampai di Bumiayu, yang lainnya masih di jalan :)

Setelah beristirahat sekitar 1 jam, akhirnya rombongan meninggalkan Rest Area Sakalibel dan menuju Bumiayu.


Saat melewati Jalur Selatan, ane melihat banyak-banyak bis malam, dari Murni Jaya, Sinar Jaya, Putera Mulya, Maju Lancar, hingga Po Brilian yang dikenal sebagai Sleeper Bus. Tapi yang paling sering ane lihat adalah Sinar Jaya (yaa maklum, orang armadanya sekitar 4000an bis J).
Setelah ketiduran cukup lama, akhirnya ane kebangun dan sudah sampai Wonosobo saat subuh, ane pun mandi dan melanjutkan perjalanan. Kali ini dengan menggunakan bis kecil atau yang biasa disebut bis tanggung. Ini adalah foto di Dieng (ane hanya memfoto sedikit karena cuaca dingin + hujan -_-) J



Setelah berhenti sebentar, rombongan melanjutkan perjalanan ke Candi Arjuna. Namun sebelumnya sarapan di dekat Candi Arjuna. Di sini ane makan sedikit karena cuaca yang dingin dan terlalu pagi untuk makan nasi -_- Tapi ane minum teh anget 3 gelas wkwkwk. Setelah sarapan, rombongan melanjutkan perjalanan ke Candi Arjuna dengan jalan kaki.








Ternyata ane baru tau kalo di Dieng itu ada bandara militer, kata warga setiap pagi jet-jet militer lewat-lewatan dengan suara yang berisik (kayaknya sih jenis F18 Super Sonic, makanya berisik).



Setelah pemberian materi di Candi Arjuna oleh tour guide, akhirnya rombongan pergi ke Kawah Sikidang yang berada sekitar 10 menit.




Setelah dari Kawah Sikidang, rombongan melanjutkan perjalanan ke Home Industry Carica. Carica adalah manisan khas Dieng. Setelah dari Home Industry Carica, akhirnya rombongan kembali lagi ke parkiran bus untuk melanjutkan perjalanan ke Semarang.
Sebelumnya rombongan menyempatkan makan siang di restoran (lupa ane wkwkwk) dan sholat di salah satu masjid di Temanggung.
Suasana parkiran bis di Dieng :)
Persiapan sebelum take off ke Semarang, entah kenapa kalau cuaca hujan trus naik bis suasananya jadi enak banget :) :D

Berhenti sebentar untuk makan siang di sebuah restoran di Dieng

Berhenti untuk melaksanakan sholat dzuhur

Setelah melaksanakan sholat, rombongan melanjutkan perjalanan ke Semarang. Sebelumnya, rombongan berhenti di salah satu restoran di Ambarawa, Kabupaten Semarang untuk makan malam (padahal masih maghrib wkwkwk). Ternyata di sana ada 2 unit Efisiensi (1 SHD, 1 lagi Setra HD). Ane sempet ngobrol sama crewnya, katanya baru beberapa hari rilis, bis tersebut kena atlet (yang dilempar kayu) dan mengenai dekat lampu depan sebelah kiri.
Dari Non HD, HD, sampai SHD :)

lampu depan sebelah kiri ada sebuah lecet dikarenakan lemparan kayu oleh orang yang tidak bertanggung jawab -_- 


Setelah makan malam, rombongan meninggalkan Ambarawa untuk menuju ke Semarang. Sebenarnya sih mampir ke Simpang Lima dan Lawang Sewu dulu, dikarenakan sudah terlalu malam, akhirnya langsung menuju ke Hotel Diklat Pemda untuk istirahat J



Sekian dulu cerita ini, sebenarnya tournya 4 hari, nanti yang 2 harinya di part 2 :) :D 








Jumat, 09 Desember 2016

Pameran Alutsista TNI di Living World Alam Sutera

Cerita ini dimulai karena ane mulai bosan di GIIAS karena terlalu ramai dan tidak bisa melakukan apa-apa, bahkan foto aja banyak yang gagal karena banyaknya orang yang lewat. Akhirnya ane mendengar info bahwa ada pameran alutsista di Living World. Ane dan sama temen ane akhirnya memutuskan untuk pergi ke pameran alutsista tersebut.

Setelah sampai di Living World, ane dan temen ane langsung memarkirkan motor di parkiran motor yang disediakan mall tersebut. Setelah memarkirkan motor, ane pun menuju tempat pameran tersebut. Inilah alutsista yang ada di pameran tersebut J
Interior Panser Anoa buatan PT Pindad

Eksterior Panser Anoa buatan PT Pindad

Sniper AX308 yang biasa dipakai prajurit Kopassus

Ane sempat ngobrol dengan seorang Kopassus, beliau setiap hari latihan lari 10 km lebih dengan membawa Sniper AX308 dengan berat 6 kg dan yang paling sensitif dari sniper ini adalah Scopenya, katanya jangan pernah ngangkat sniper dengan memegang Scopenya. Makanya setiap Kopassus menandai pengaturan Scope dengan spidol, dll.

MP5, UZI, MP9 yang biasa digunakan satuan elite Indonesia ketika naik motor maupun penyergapan, karena senjata ini ringan dan mempunyai akurasi yang bagus serta mempunyai recoil yang rendah.


SO Minimi (salah satu jenis Machine Gun yang berbahaya buatan Belgia tahun 1982 dengan kaliber 5,56 MM. Pernah dipakai oleh GAM maupun OPM).
Sniper Steyr (Sniper andalan para militer Indonesia untuk ngePAM, sniper ini memiliki kaliber 7,62 MM. Senjata ini mempunyai berat sekitar 4 kg, senjata ini juga memiliki bentuk yang mirip dengan M24 yang biasa dipakai paman sam J).


Berbagai jenis pistol, dari Glock, HK P7, SIG SAUER, hingga Revolver (sebenarnya ane nyari pistol buatan Indonesia yang terbaru, yaitu G2 Premium. Namun tidak ada dalam pameran tersebut.)


Terlihat SS2V1, HK 416, SG552, HK53, SIG516, Shotgun Fabarm, hingga senjata andalan Prancis, yaitu FAMAS.


Sniper buatan Indonesia yang pernah mengguncang dunia karena bisa menembus baja dan mempunyai kaliber 12,7 MM dengan berat 19 kg, yaitu SPR2.


SS2V1 dengan kaliber 5,56 MM serta Pistol P1 Pindad dengan kaliber 9 MM.


Peluru anti udara yang biasa untuk menghancurkan helikopter atau pesawat beserta baret Arhanud J


Setelah bosan di pamerang tersebut, ane pun memutuskan pulang. Inilah akhir cerita ini, sekian dari ane, terima kasih J